RIAU – Ada sesuatu
yang menarik sebelum Pemilihan Gubernur (Pilgub) Provinsi Riau pada
periode 2013 – 2018 yang baru saja digelar pada Rabu (4/9/2013) kemarin.
Pilgub Riau yang diselenggarakan
bertepatan dengan hari pekan atau hari pasar di Pasar Bangkinang, yang
memang berlangsung setiap hari Rabu, terlihat tetap ramai meski hari itu
digelar pencoblosan.
Masyarakat seolah tidak perduli jika
hari itu ada kejadian yang oleh sebagian orang dianggap sebagai hari
bersejarah untuk memilih pemimpin baru di sebuah provinsi di Indonesia
yang terletak di bagian tengah pulau Sumatera.
...Nyoblos, nggaklah. Lebih bagus lagi cari uang untuk makan. Nyoblos pun nggak ada gunanya...
Merasa muak karena tak ada perubahan
yang signifikan dengan adanya pemilu dengan sistem demokrasi yang sedang
berjalan, mereka terlihat masih asyik dilapak dagangannya
masing-masing.
Keramaian Pasar Bangkinang berada di
Jalan Sisingamangaraja dan Jalan Sudirman pun, tak ubahnya seperti
hari-hari biasa. Pengunjung pasar yang hendak berbelanja juga tak kalah
ramainya.
Seorang pedagang bernama Umi
mengatakan, dirinya sudah berada di pasar menggelar dagangan sejak
subuh. Saat ditanya mengapa tidak melakukan pencoblosan? Jawabnya, jauh
lebih penting mencari nafkah.
“Nyoblos, nggaklah. Lebih bagus lagi
cari uang untuk makan. Nyoblos pun nggak ada gunanya,” kata pedagang
sayuran ini, yang mengaku nasibnya tetap tidak berubah walau siapapun
jadi pemimpin. [Khal-fah/trbn]
Sumber : http://m.voa-islam.com
0 komentar:
Post a Comment